Minggu, 28 April 2013

SURAT UNTUK AYAH


SURAT UNTUK AYAH

Ayah, aku tahu sampai kapanpun surat ini takkan pernah ayah baca. Bukan karena tak ingin, bukan alasan cuek, bukan pula karena tak ada waktu. Semua hanya karena keterbatasan yang ayah miliki untuk merangkai setiap aksara yang kutulis.
Andai ayah mempunyai kemampuan itu, ayah pasti akan menyempatkan diri membaca tulisan ini, bahkan mungkin tulisanku yang lainnya.
Ayah, ada banyak sekali kalimat yang ingin aku ucapkan untukmu. Terlalu banyak kata yang terangkai untukmu hingga aku tak tahu mana yang harus ungkapkan terlebih dahulu. Tapi ada dua kata yang sangat menonjol di antara semuanya,, Ayah.
Terima kasih. Kata yang sangat menonjol dalam pikiranku sejak dulu, hanya saja kata itu selalu tertahan di kerongkonganku sehingga tak pernah terucapkan dalam lisanku.
Ayah, terima kasih karena selalu ada untukku.
Ayah terima kasih karena selalu mendukungku.
Ayah terima kasih karena selalu mempercayaiku.
Ayah terima kasih karena selalu memarahiku.
Ayah terima kasih karena tak pernah memanjakanku.
Ayah terima kasih karena telah menjadi ayahku.
Ayah, terima kasih karena selalu membuatku merasa special. Ayah, ada satu hal yang selalu aku percaya dan yakini dalam hidupku. Ayah orang pertama yang akan selalu ada untuk mendorongku menentukan pilihan. Ayah orang pertama yang akan menentangku saat pilihanku salah dan ayah akan menjadi orang pertama yang mendukungku saat pilihanku benar. Aku tidak ssalah kan ayah? Ayah, aku sangat percaya, meski semua orang mninggalkanku, ayah pasti akan tetap ada dibelakangku. Ayah tidak akan meninggalkanku kan? Pastinya tidak. Iya kan ayah?
Ayah, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar