Sabtu, 22 Maret 2014

Mika



A.    Mika
Mika adalah nama golongan dari mineral-mineral hydrous potassium alumunium silicate yang bersifat kompleks dan berbeda-beda dalam komposisi kimia dan sifat fisiknya. Mika dapat terbelah-belah dalam lembaran-lembaran tipis, liat, fleksibel, elastic, dan sukar terbakar.
Dialam mika umumnya berbentuk Kristal-kristal kecil,tetapi kadang-kadang ada juga Kristal mika yang lebar nya 10-20cm ataupun diatas 50cm.

B.     Sifat-Sifat Mika
Mineral mika ini memiliki sifat fisik diantaranya :

1.      Warna                       : putih, perak, kuning, hijau dan coklat
2.      Transparansi kristal   : transparan
3.      Sistem kristal            : monoklinik
4.      Belahan                     : sempurna dalam satu arah memproduksi lembaran tipis atau serpih.
5.      Pecahan/Fraktur        : tidak mudah diamati karena belahan tidak merata
6.      Kekerasan                 : 2 - 2,5
7.      Berat Jenis                : sekitar 2,8 (rata-rata)
8.      Karakteristik lain      : lembaran belahan yang fleksibel dan elastis, yang berarti mereka dapat menjadi bengkok dan akan melenturkan kembali ke bentuk asli
Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit) terbentuk pada tahap akhir proses pembentukan magma yang kekentalannya rendah dan bersifat asam. Kristal mika berukuran lebar dan berlapis, relatif lunak (kekerasan 2-2,5) transparan dengan warna yang bervariasi. Muscovit ini berwarna putih, kuning dan coklat yang memiliki sifat fleksibel dan elastis didapatkan pada batuan beku yang kaya silica dan alumina. Sedangkan plogopit bersifat transparan dan elastis dengan warna coklat muda atau kekuningan dan biasa terdapat pada batuan metamorf yang kaya magnesium. Biotit berwarna hitam hingga hijau gelap, fleksibel, elastis, dan biasa dijumpai pada batuan pegmatite, lamprophyre, kadang-kadang pada lava batuan metamorf.

C.    Proses Pembentukan Mika
Mineral mika ini terbentuk dari pembekuan magma yang mengalami kristalisasi pada suhu yang intermediet atau 1000o C sehingga tebentuk pada batuan beku, ketika tekumpul atau terakumulasi setelah menjadi materi sedimen akan berada pada batuan sedimen, dan pada batuan metamorf dapat ditemukan karena mineral ini tahan terhadap proses metamorfosanya sehingga dapat ditemukan di batuan metamorf.

D.    Tempat Ditemukan Mika
Mika ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya
1.      Aceh,
2.      Sumatera Utara
3.      Kalimantan Barat
4.      Kalimantan Tengah
5.      Sulawesi Tengah
6.      Irian Jaya

E.     Sistem Penambangan
Apabila mineral ini terdapat di permukaan, maka penambangannya dilakukan dengan sistem tambang terbuka dengan menggunakan peralatan sederhana sehingga tidak melalui tahapan eksplorasi dan pengerjaannya tidak sistematis. Namun apabila endapan cukup dalam dan tidak teratur dapat membuat sumuran.


F.     Pengolahan serta Pemanfaatan
Karena mika memiliki daya hantar listrik yang lemah, maka mika digunakan atau dimanfaatkan pada industri mesin, dan industri listrik.
Beberapa merk pasta gigi menyertakan mika putih serbuk yang berfungsi sebagai sebuah ampelas (abrasi) yang ringan untuk membantu pemolesan permukaan gigi, serta menambahkan keindahan bersifat kosmetik ke pasta gigi yang tampak lebih berkilauan. Gemerlap dari mika digunakan pula dalam riasan, karena membuat kulit tampak “berseri-seri” dengan jernih atau menolong menyamarkan ketidaksempurnaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar