Jumat, 18 April 2014

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang tapi sekarang penggunaan sabun cair telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
Sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Fungsi utama dari sabun sebagai zat pencuci adalah sifat surfaktan yang terkandung di dalamnya. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka minyak (hidrofobik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air.
B.     Tujuan
Untuk mengetahui cara pembuatan sabun cuci piring cair.



BAB II
ALAT DAN BAHAN

A.    Alat
       1.      Centong nasi
       2.      Baskom
       3.      Gelas ukur

B.     Bahan
       1.      120 gram Texapon
       2.      35 gram NaSO­4
       3.      20 mL Camperlan
       4.      10 mL Foam Booster
       5.      20 gram NaCl
       6.      1,1 gram EDTA
       7.      1 mL Gliserin
       8.      3 mL parfum
       9.      Zat pewarna makanan
       10.  1 L air



BAB III
PROSEDUR KERJA

1.      Dimasukkan 120 gram texapon kedalam baskom.
2.      Dicampurkan natrium sulfat sebanyak 2/3 bahan.
3.      Diaduk hingga berwarna putih.
4.      Ditambahkan 600 mL air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
5.      Tuangkan 20 mL camperlan ambil diaduk.
6.      Ditambahkan 200 mL air.
7.      Ditambahkan sisa natrium sulfat (1/3 bahan).
8.      Ditambahkan 20 gram NaCl sedikit demi sedikit.
9.      Dimasukkan 10 mL foam booster.
10.  Dilarutkan EDTA dalam 20 mL air, lalu dimasukkan dalam campuran bahan.
11.  Ditambahkan sisa air.
12.  Dimasukkan pewarna.
13.  Dicampurkan gliserin dan parfum lalu dimasukkan dalam campuran bahan.


BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Bahan
         1.      Texapon
Texapon merupakan nama dagang dari senyawa kimia Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Texapon mempunyai bentuk berupa gel dengan warna bening. Texapon merupakan bahan yang menghasilkan busa.



2.      Natrium sulfat
Natrium sulfat atau biasa juga disebut sodium sulfat dan salt cake merupakam padatan berbentuk kristal putih yang larut dalam air dan gliserol. Natrium sulfat tidak beracun dan tidak mudah terbakar. 

         3.      Camperlan
Camperlan merupakan nama dagang dari Cocoamide diethanol amine. Merupakan basa lemah dan bersifat hidrofilik serta higroskopis (jika dalam bentuk ppadatan). Nama IUPAC dari camperlan yaitu 2,2'-Iminodiethanol. 

         4.      Foam booster
Foam booster merupakan nama dagang dari cocoa amine. Foam booster berwarna cairan kental berwarna kekuningan. Bersifat memperbanyak busa yang terbentuk dari sabun.

         5.      Natrium klorida
Natrium klorida biasa dikenal sebagai garam dapur. Merupakan senyawa ionik dengan rumus NaCl. NaCl adalah garam yang paling bertanggung jawab atas salinitas dari laut dan dari cairan extrakulikuler dari multiser banyak organisme sebagai bahan utama dalam garam yang dapat dimakan ini, biasanya digunakan sebagai bumbu makan dan makanan pengawet. Dalam pembuatan sabun cair fungsinya sebagai pengental sabun yang masih berupa air.

      6.      EDTA
EDTA atau Asam etilen diamin tetra asetat merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logamlewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut liganmultidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul,misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat,EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen penyumbang dan empat atomoksigen penyumbang dalam molekul. Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantapdengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif.  
 
       7.      Gliserin
Gliserin merupakan nama dagang dari gliserol. Gliserin bersifat mudah larut dalam air dan dapat menyerap air sehingga dapat melembutkan kulit dengan melindunginya dari kekeringan.

       8.      Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).


B.     Proses Pembuatan dan Fungsi Bahan
Pada percobaan pembuatan sabun cuci piring cair, langkah pertama yang dilakukan yaitu menimbang texapon lalu memasukkannya ke dalam baskom. Texapon merupakan bahan utama untuk membuat sabun. Texapon dalam sabun berfungsi untuk membentuk busa dan mengangkat kotoran.
Selanjutnya ditambahkan Natrium sulfat sebanyak 2/3 bahan. Penambahan  Natrium sulfat dimaksudkan untuk membantu mencampur bahan serta mempercepat kelarutan texapon. Natrium sulfat berfungsi untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental.
Campuran kemudian diaduk hingga berwarna putih lalu ditambahkan 600 mL air sedikit demi sedikit. Air ditambahkan sedikit demi sedikit karena texapon merupakan surfaktan yang mempunyai ujung berbeda, yaitu hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (suka lemak). Jika air ditambahkan sekaligus, akan terjadi kesulitan dalam mencampurkan bahan karena ujung texapon yang bersifat hidrofob akan sulit untuk berikatan dengan air. Air berfungsi sebagai pelarut.
Setelah tercampur ditambahkan camperlan sambil diaduk. Camperlan berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil.
Langkah berikutnya yaitu ditambahkan air sebanyak 200 mL lalu dimasukkan sisa natrium sulfat. Setelah itu ditambahkan NaCl sedikit demi sedikit. NaCl berfungsi untuk mengentalkan sabun yang dibuat.
Kedalam campuran juga dimasukkan foam booster dan EDTA. Foam booster berfungsi untuk membentuk gelembung-gelembung kecil dan memperbanyak busa  yang terbentuk. EDTA yang digunakan sebelum dimasukkan kedalam campuran bahan terlebih dahulu dilarutkan dalam air. EDTA berfungsi sebagai pengawet sehingga produk yang dibuat lebih tahan lama.
Langkah terakhir yaitu menambahkan pewarna, gliserin dan parfum. Pewarna berfungsi untuk mempercantik produk yang dibuat sehingga terlihat lebih menarik. Untuk gliserin dan parfum, sebelum ditambahkan bahan tersebut dicampur terlebih dahulu lalu dimasukkan kedalam campuran. Gliserin berfungsi untuk melembutkan tangan, sedangkan parfum berfungsi untuk member aroma pada sabun sehingga lebih harum.
Tahap terakhir yang dilakukan yaitu pengemasan. Pengemasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengemasan langsung dan tidak langsung. Pengemasan langsung dilakukan setelah sabun terbentuk langsung dimasukkan kedalam botol tanpa menunggu busa hilang. Pengemasan tidak langsung dilakukan dengan menunggu busa hilang baru dimasukkan kedalam botol. Sabun cuci piring yang telah jadi didiamkan selama satu malam.





54 komentar:

  1. Cara menghitung 2/3 bahan bagaimana ? Makasih

    BalasHapus
  2. Artikel bagus,sedikit saran coba bahas di kimia yang tertera lebih di perjelas agat yang awam dalam bahasa kimia bisa lebih mengerti dalam mengikuti penjuk yang suda ada.

    BalasHapus
  3. Sangat baik atas keterangannya. Tapi apa bisa bantu formulasi detergen cair, pencuci piring, tangan, baju, softener, pembersih kanrai, karbol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan kunjungi :
      https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-dll-tutorial

      Hapus
  4. this made my day I have a iTunes Card Code and it got accepted! If you want one here: http://freeitunesforever.com

    BalasHapus
  5. terimakasih, namun bisahkah di tunjukkan foto dari bahan2 kimianya dengan detail, karna jarang di kasih nama oleh penjual bahan kimianya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan kunjungi :
      https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-dll-tutorial

      Hapus
  6. Bisa diberi informasi berapa derajat kekentalan/viskositas akhir sabun cuci cair ?

    BalasHapus
  7. bisa ga bahannya di analisa????

    BalasHapus
  8. bisa ga bahannya di analisa????

    BalasHapus
  9. Info bagus banget.
    Spesifikasi yang dijelaskan untuk sabun apa? Cuci pakaian atau serbaguna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bantu jawab. Sesuai dgn judul artikel diatas mba dewi. Tp sabun ini jg serba guna hanya saja klu buat cucu pakaian masih ada yg kurang yaitu anti nodanya dan antiredeposi.

      Hapus
  10. Timbangan bahan di atas kan buat 1 liter air,seandainya air ditambah menjadi 5 Liter,apakah bahan yg lain nya di kalikan juga?

    BalasHapus
  11. Bahan pengental y apa ea,, pengental yg jitu...???

    BalasHapus
    Balasan
    1. CMC itu sangat jitu....

      atau Silakan kunjungi :
      https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-dll-tutorial

      Hapus
    2. Camperlan itu yg paling jitu karna disamping sebagai pengental ia jg penghasil busa. Tp kekurangannya harganya yg mahal sebagai penggantinya bisa pakai sodium sulfat atau garam dapur yg lebih murah.
      Karaa klin 081244092911 (sms&WA)

      Hapus
  12. Yang mau tahu cara membuat berbagai macam produk pembersih silakan kunjungi :

    Silakan kunjungi :
    https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-dll-tutorial

    BalasHapus
  13. terimakasih artikelnya sangat bagus dan bermanfaat..ijin share untuk bahan belajar, salam

    BalasHapus
  14. Pak sudah tak coba hasilnya kok kurang kental ya sabun cucinya bgmn agar kental pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tambahkan garam dapur sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga didapatkan kekentalan yg diinginkan.
      Karaa klin 081244092911 (sms&WA )

      Hapus
  15. Mohon saran juga bgmn agar parfum pada aoftener bisa awet sampai baju setelah skeluar dari meain cuci tetap wangi kayak molto dan bgmn agar produknya agak kental

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klu softener sebaiknya komposisi parfumnya minimal 1% dari jumlah softenerny. Disamping fixatif tambahkan jg micro parfum.

      Hapus
  16. Pak Eko, Saya coba bantu jawab ya. Untuk membuat wangi awet bisa ditambahkan zat fixative seprti propilen glikol. pakainya sekitar 5-10% dari jumlah bibit parfum yg ditambahkan. klo untuk lebih kental coba tambahkan komposisi zat pengentalnya. klo saya pake CMC, perbandingannya, 1 kg texapon, 250 gram CMC

    BalasHapus
  17. Jual sabun cuci piring curah, bahan2 pembuatan sabun cuci piring serta pelatihan tentang pembuatannya.
    Hub. 081244092911

    BalasHapus
  18. kalo ampythol dan Labs fungsinya untuk apa? ada formula yg menggunakan 2 bahan tersebut

    BalasHapus
  19. Ini bs utk formula sabun mandi tdk ya?

    BalasHapus
  20. Terimakasih sudah berbagi info

    BalasHapus
  21. Dari takaran bahan diatas, ini menghasilkan berapa liter sabun yah ?

    BalasHapus
  22. Dear Admin,
    Tulisan yang bagus.
    Intinya sabun berguna untuk pembersih..., yg kita mau tanyakan... apa sebenarnya yang bertanggung jawab sebaga zat pembersih dalam sabun ?

    Terimakasih.

    BalasHapus
  23. sabun cuci baju bentuk serbuk gmna ya cara buatnya?

    BalasHapus
  24. Natrium sulfat fungsinya unk mmpercepat pelarutan texafon aja apa sama fungsinya dengan NaCl ?

    BalasHapus
  25. Bagaimana jika sabun cuci piring cair di campur garam bahaya atau tidak

    BalasHapus
  26. berapa botol hasil dari takaran di atas.
    dan ukuran botol berapa ml.?
    terimakasih

    BalasHapus
  27. Kluw busa ya kurang bnyak . Pa yg ditambahi lgi pak eko

    BalasHapus
  28. Kenapa kebanyakan nacl dan sodium sulfat malah jdi encer ya...

    BalasHapus
  29. sodium sulfat (NaOH) beda dgn garam dapur (NaCl)... Bagusnya, kurangi unsur Kloridanya agar tdk mudah basi, jd pilih yg NaOH aja....

    BalasHapus
  30. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  31. Saya mau nanya knp sabun awal bening tiba2 berubah menjadi keruh itu kurang pengawet apa gimana? Cuma 5 hari udah keruh, apakah kebanyalan nacl apa sodium sulfat, pada nacl pake sekitar 400 gram untuk 80 liter menurut anda giman kasih edta apa memperbanyak nacl nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bantu jawab Jika di tambahkan cmc ada endapan coba pake tambahkan sodium sulfatnya biar tambah kental

      Hapus
  32. agar sabun cuci piring jadi warnanya jernih bagaima ya, saya coba kok warnanya padat tidak bsa hijau jernih

    BalasHapus
  33. Cmc mahal ya kak utk bikin sabun juga utk dijual lagi sabun cuci piring nya. Bagaimana perbandingan yg tepat antara texapon-nacl-garam agar kental optimal kak. Sdh berkali kali cb sulit kental yg diharapkan. Berlebihan garam jadi encer

    BalasHapus
  34. SLS , bkcp , Amphitol, aminon . Yang mana kah dr nama di atas yg jenis camperland dan yg jenis foombosster pak ? Kalau tidak ada dr di atas , tolong di bantu pak , apa saja nama2 camperland dan jg nama2 foombosster ? Terimakasih pak 🙏

    BalasHapus