SURAT UNTUK AYAH
Ayah, aku tahu sampai kapanpun surat ini takkan pernah ayah baca. Bukan karena tak ingin, bukan alasan cuek, bukan pula karena tak ada waktu. Semua hanya karena keterbatasan yang ayah miliki untuk merangkai setiap aksara yang kutulis.
Andai ayah mempunyai kemampuan itu, ayah pasti
akan menyempatkan diri membaca tulisan ini, bahkan mungkin tulisanku yang
lainnya.
Ayah, ada banyak sekali kalimat yang ingin aku
ucapkan untukmu. Terlalu banyak kata yang terangkai untukmu hingga aku tak tahu
mana yang harus ungkapkan terlebih dahulu. Tapi ada dua kata yang sangat
menonjol di antara semuanya,, Ayah.
Terima kasih. Kata yang sangat menonjol dalam
pikiranku sejak dulu, hanya saja kata itu selalu tertahan di kerongkonganku
sehingga tak pernah terucapkan dalam lisanku.
Ayah, terima kasih karena selalu ada untukku.
Ayah terima kasih karena selalu mendukungku.
Ayah terima kasih karena selalu mempercayaiku.
Ayah terima kasih karena selalu memarahiku.
Ayah terima kasih karena tak pernah
memanjakanku.
Ayah terima kasih karena telah menjadi ayahku.
Ayah, terima kasih karena selalu membuatku
merasa special. Ayah, ada satu hal yang selalu aku percaya dan yakini dalam
hidupku. Ayah orang pertama yang akan selalu ada untuk mendorongku menentukan
pilihan. Ayah orang pertama yang akan menentangku saat pilihanku salah dan ayah
akan menjadi orang pertama yang mendukungku saat pilihanku benar. Aku tidak
ssalah kan ayah? Ayah, aku sangat percaya, meski semua orang mninggalkanku,
ayah pasti akan tetap ada dibelakangku. Ayah tidak akan meninggalkanku kan?
Pastinya tidak. Iya kan ayah?
Ayah, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar