Selasa, 21 Oktober 2014

Songfic: Apalah Arti Cinta



Aku memandangnya dari jauh. Membelai pelan pipinya yang putih melalui indera penglihatanku. Mencuri dengar canda tawanya yang terdengar seperti alunan melodi indah di indera pendengaranku. Ingin rasanya berada di antara kumpulan teman-temannya yang saat ini larut dalam canda bersamanya namun aku sadar hal itu tak mungkin mengingat aku dan dia telah sepakat membangun sebuah tembok pemisah antara kami berdua.
Apalah arti cinta
Bila aku tak bisa memilikimu
Aku berjalan menyusuri koridor sekolahku yang sudah sepi. Jelas saja sepi, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Jangankan siswa-siswi di sekolahku, satpam sekolah saja aku yakin sudah pulang atau setidaknya sedang siap-siap untuk pulang. Terima kasih banyak deh buat bu Mida yang telah menyuruhku menulis ulang 25 halaman materi sejarah sebelum pulang sekolah sebagai hukuman karena telah tidur di kelasnya dan membuatku pulang kesorean.

Senin, 20 Oktober 2014

KIMSOR PLANETNYA PARAMEN



Kimsor. Satu kata sederhana dengan hanya 6 huruf yang menyusunnya. Namun dari kata sederhana itulah kisah ini tercipta. Kisah yang diawali oleh 56 orang yang tak saling mengenal satu sama lain. Kimsor sama seperti pohon. Secermat apapun kita merawatnya, serajin apapun kita memupuknya, pasti akan ada beberapa ranting yang akhirnya akan patah. Dan karena beberapa ranting kimsor patah, akhirnya kisah ini hanya diakhiri oleh 53 orang.
Kimsor dengan 56 orang.
Pertemuan pertama hanya ada kesan asing dan aneh. Asing karena tak saling mengenal dan aneh karena tak tahu apa yang harus dilakukan. Berawal dari perkenalan secara umum oleh sekelompok orang yang kuasanya lebih tinggi kemudian dilanjut pemilihan ketua tingkat dengan kandidat yang memiliki visi dan misi super konyol. Pertemuan pertama kami kemudian diakhiri dengan pembuatan jarkom (jaringan komunikasi). Hari itu, hampir semua warga kimsor pulang dengan mendapatkan kenalan baru. Ya, hampir semua karena nyatanya saat itu aku tak mempunyai kenalan sama sekali.