Lipid dapat secara luas didefinisikan sebagai
molekul kecil hidrofobik atau amphiphilic; sifat amphiphilic
beberapa lipid memungkinkan
mereka untuk membentuk struktur
seperti vesikel, liposom, atau membran dalam lingkungan berair. Lipid berasal seluruhnya
atau sebagian dari dua jenis yang berbeda dari subunit biokimia atau "pembentuk": ketoasil dan kelompok isoprena. Dengan
menggunakan pendekatan ini,
lipid dapat dibagi ke dalam delapan
kategori:. Asam lemak, glycerolipids, glycerophospholipids, sphingolipids, saccharolipids, dan poliketida (berasal dari kondensasi subunit ketoasil),
dan lipid sterol dan
lipid prenol.
Berbeda
dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer. Suatu
molekul dikatagorikan dalam lipid karena:
1. Mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air
2. Larut dalam pelarut organik (eter,
kloroform)
3.
Terdiri
dari C, H, O
Lipid
merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam-asam lemak,
vitamin-vitamin yang larut didalam lemak, monogliserida, digliserida,
fosfolipid, glikolipid, terpenoid (terasuk didalamnya getah dan steroid) dan
lain-lain.
Meskipun istilah lipid kadang-kadang
digunakan sebagai sinonim untuk lemak,
lemak adalah satu bagian dari lipid yang
disebut trigliserida. Lipid
juga mencakup molekul
seperti asam lemak dan turunannya
(termasuk tri-,
di-, monogliserida, dan
fosfolipid), serta lainnya sterol
yang mengandung metabolit seperti kolesterol. Meskipun manusia dan
mamalia lain menggunakan jalur
biosintesis berbagai kedua
merobohkan dan mensintesis lipid, beberapa lipid penting
tidak bisa dibuat dengan cara ini dan
harus diperoleh dari makanan.
Berikut
struktur lipid, yaitu
Berikut
ini penggolongan lipid dilihat dari struktur. Berdasarkan strukturnya, lipid
dapat dibagi menjadi 2:
1. Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka.
Contonhnya : asam lemak, TAG, pingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid
2. Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis
contohnya : steroid (kolesterol)
Berikut ini pembagian lipid yang
sering digunakan dalam menggolongkan Lipid :
1. Lemak
dan Minyak
Lemak dan minyak
adalah trigliserida atau trigliserol, kedua istilah ini berarti “trimester
(dari) gliserol”. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak bersifat sebarang:
pada temperature kamar lemak berbentuk padat dan inyak bersifat cair. Sebagian
besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam
tumbuhan cenderung berupa minyak; karena itu biasa terdengar lemak hewani dan
minyak nabati.
Asam karboksilat
yang diperoleh dari hidrolisis suatu emak atau minyak, yang disebut asam lemak,
umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Lemak dan
minyak seringkali diberi nama sebagai derivat asam-asam lemak inti. Minyak dan
lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan
suatu ester: sebagai contoh, gliseril tristearat dan gliseril tripalmitat.
2. Fosofolipid
Fosfolipid
adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat. Fosfogliserida, satu tipe
fosfolipid, erat berhubungan dengan lemak dan minyak. Senyawa ini biasanya
mengandung ester asam lemak pada dua posisi gliserol dengan suatu ester fosfat
pada posisi ketiga. Fosfogliserida bersifat jelas terbedakan (distinctive)
karena molekul-molekulnya berisi dua ekor hidrofobik yang panjang dan suatu
gugus hidrofilik yang sangat polar – suatu gugus ion dipolar. Oleh karena itu,
fosfogliserida bersifat surfaktan netral. Mereka merupakan zat pengemulsi yang
sangat bagus. Dalam mayonnaise,
fosfogliserida dari kuning telur menjaga agar minyak nabati tetap teremulsi
dalam cuka.
3. Prostaglandin
Prostaglandin
merupakan asam-asam karboksilat berkarbon-20 yang mengandung cincin-cincin
siklopentana. Senyawa-senyawa ini dibiosintesis dari asam-asam lemmak tak jenuh
berkarbon-20.
Biosintesis
prostaglandin agaknya berlangsung dengan mekanisme radikal bebas. Abstraksi
sebuah hidrogen alilik-rangkap, diikuti dengan suatu penataan ulang alilik dari
suatu ikatan rangkap, menghasilkan suatu serangan oleh sebuah radikal hidroksil
pada karbon 15 dari asam lemak.
4. Steroid
Suatu steroid
adalah suatu senyawa yang mengandung sistem cincin berikut. Keempat cincin itu
ditandai dengan A, B, C, dan D. karbon-karbon dinomori dan diawali
dengan cincin A, menuju ke cincin D, kenudian gugus metil angular (ujung
titian), dan akhirnya ke rantai samping yang ada.
Steroid terdapat
dalam hampir semua tipe system kehidupan. Dalam binatang banyak steroid
bertindak sebagai hormone. Steroid ini, demikian pula steroid sintetik
digunakan eluas sebagai bahan obat.
Klasifikasi Lipid:
1. Lipid
sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau
gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan
yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid,
cerebrosida.
3. Derivate lipid,
yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam
lemak, gliserol dan sterol.
Sifat-sifat fisika lemak yaitu tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa; berat jenis lebih besar dari air,
tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada pembuatan
parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadirancidity (tengik);
dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi.
Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang
tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut
non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas.
Di masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia.
Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan
berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak
dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki
biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.
Namun, dewasa
ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset biokimia,
khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran. Pernah diduga sebagai
struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional sebagai
dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan kunci
untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang penting, contohnya, sistem
transport aktif dan respon selular terhadap rangsang luar. Jaringan bawah kulit
di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid
terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur
terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% .
Suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon
dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70
asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun asam lemak berantai pendek,
contohnya, asam lemak berantai empat-atau enam- adalah lazim ditemukan, namun
triasilgliserolutama ditemukan pada tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak dengan
jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh
tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya, sementara asam lemak tidak
jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang kadang-kadang berada dalam
konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh paling melimpah memiliki satu
atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak monoenoat dan dienoat); namun,
asam lemak olefinik dengan tiga (trienoat) dan empat (tetraenoat) ikatan ganda
juga ditemukan secara alamiah.
Berdasarkan
sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu
lipid yang dapat disabunkan,
yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan,
contohnya steroid.
Lipid seperti lilin
(wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat
menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak
mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.
Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain:
1. Hidrolisis
Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik
dengan bantuan lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase
pancreas dapat dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi
1 dan 3 daripada posisi 2 dari triasilgliserol.
2. Penyabunan
Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah
gliserol dan garam alkali asam lemak yang disebut sabun.
3. Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid
Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak
pada lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan
bakteri. Oksigen udara dianggap menyerang ikatan rangkap pada asm lemak untuk
membentuk ikatan peroksida. Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun
sedikit asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan. Timbal atau tembaga
mengkatalisis ketengikan. Mengasingkan oksigen atau menambah zat antioksidan
menghambat proses ketengikan. Radikal-radikal bebas dihasilkan dihasilkan
selama pembentukan peroksida, dan ini dapat merusak jaringan-jaringan jidup
kecuali terdapat antioksidan, misalnya tokoferol (vitamin E) yang bereaksi
radikal-radikal bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar