Sabtu, 19 April 2014

LIPID



Lipid dapat secara luas didefinisikan sebagai molekul kecil hidrofobik atau amphiphilic; sifat amphiphilic beberapa lipid memungkinkan mereka untuk membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran dalam lingkungan berair. Lipid berasal seluruhnya atau sebagian dari dua jenis yang berbeda dari subunit biokimia atau "pembentuk": ketoasil dan kelompok isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori:. Asam lemak, glycerolipids, glycerophospholipids, sphingolipids, saccharolipids, dan poliketida (berasal dari kondensasi subunit ketoasil), dan lipid sterol dan lipid prenol.

Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer. Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena:
1.      Mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air
2.      Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform)
3.      Terdiri dari C, H, O


Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam-asam lemak, vitamin-vitamin yang larut didalam lemak, monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (terasuk didalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk lemak, lemak adalah satu bagian dari lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta lainnya sterol yang mengandung metabolit seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lain menggunakan jalur biosintesis berbagai kedua merobohkan dan mensintesis lipid, beberapa lipid penting tidak bisa dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.

Berikut struktur lipid, yaitu

Berikut ini penggolongan lipid dilihat dari struktur. Berdasarkan strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2:
1.      Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka. Contonhnya : asam lemak, TAG, pingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid
2.      Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis contohnya : steroid (kolesterol)

Berikut ini pembagian lipid yang sering digunakan dalam menggolongkan Lipid :
1.      Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau trigliserol, kedua istilah ini berarti “trimester (dari) gliserol”. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak bersifat sebarang: pada temperature kamar lemak berbentuk padat dan inyak bersifat cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak; karena itu biasa terdengar lemak hewani dan minyak nabati.
Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu emak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Lemak dan minyak seringkali diberi nama sebagai derivat asam-asam lemak inti. Minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester: sebagai contoh, gliseril tristearat dan gliseril tripalmitat.

2.      Fosofolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat. Fosfogliserida, satu tipe fosfolipid, erat berhubungan dengan lemak dan minyak. Senyawa ini biasanya mengandung ester asam lemak pada dua posisi gliserol dengan suatu ester fosfat pada posisi ketiga. Fosfogliserida bersifat jelas terbedakan (distinctive) karena molekul-molekulnya berisi dua ekor hidrofobik yang panjang dan suatu gugus hidrofilik yang sangat polar – suatu gugus ion dipolar. Oleh karena itu, fosfogliserida bersifat surfaktan netral. Mereka merupakan zat pengemulsi yang sangat bagus. Dalam mayonnaise, fosfogliserida dari kuning telur menjaga agar minyak nabati tetap teremulsi dalam cuka.

3.      Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam-asam karboksilat berkarbon-20 yang mengandung cincin-cincin siklopentana. Senyawa-senyawa ini dibiosintesis dari asam-asam lemmak tak jenuh berkarbon-20.
Biosintesis prostaglandin agaknya berlangsung dengan mekanisme radikal bebas. Abstraksi sebuah hidrogen alilik-rangkap, diikuti dengan suatu penataan ulang alilik dari suatu ikatan rangkap, menghasilkan suatu serangan oleh sebuah radikal hidroksil pada karbon 15 dari asam lemak.

4.      Steroid
Suatu steroid adalah suatu senyawa yang mengandung sistem cincin berikut. Keempat cincin itu ditandai dengan A, B, C, dan D. karbon-karbon dinomori dan diawali dengan cincin A, menuju ke cincin D, kenudian gugus metil angular (ujung titian), dan akhirnya ke rantai samping yang ada.
Steroid terdapat dalam hampir semua tipe system kehidupan. Dalam binatang banyak steroid bertindak sebagai hormone. Steroid ini, demikian pula steroid sintetik digunakan eluas sebagai bahan obat.

Klasifikasi Lipid:
1.      Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
2.      Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, cerebrosida.
3.      Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.

Sifat-sifat fisika lemak yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa; berat jenis lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada pembuatan parfum.  Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadirancidity (tengik); dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi.
Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.
Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran. Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang luar. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% .
Suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun asam lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak berantai empat-atau enam- adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserolutama ditemukan pada tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya, sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh paling melimpah memiliki satu atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak monoenoat dan dienoat); namun, asam lemak olefinik dengan tiga (trienoat) dan empat (tetraenoat) ikatan ganda juga ditemukan secara alamiah.
Berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.
Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain:
1.      Hidrolisis
Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan bantuan lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas dapat dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3 daripada posisi 2 dari triasilgliserol.
2.      Penyabunan
Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah gliserol dan garam alkali asam lemak yang disebut sabun.
3.      Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid
Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan bakteri. Oksigen udara dianggap menyerang ikatan rangkap pada asm lemak untuk membentuk ikatan peroksida. Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun sedikit asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan. Timbal atau tembaga mengkatalisis ketengikan. Mengasingkan oksigen atau menambah zat antioksidan menghambat proses ketengikan. Radikal-radikal bebas dihasilkan dihasilkan selama pembentukan peroksida, dan ini dapat merusak jaringan-jaringan jidup kecuali terdapat antioksidan, misalnya tokoferol (vitamin E) yang bereaksi radikal-radikal bebas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar