1.
Skala Likert
Skala Likert adalah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam skala
Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi
untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang berfungsi untuk
mengukur sikap negative objek sikap.
Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk setuju (S), dan 5 untuk sangat setuju (SS). Skor pernyataan negative dimulai dari 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk tidak setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS). Beberapa peneliti menghilangkan option “Ragu-ragu” dalam instrument penelitian untuk memudahkan peneliti melihat sikap siswa sesungguhnya sesuai angket yang responden isikan.
Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk setuju (S), dan 5 untuk sangat setuju (SS). Skor pernyataan negative dimulai dari 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk tidak setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS). Beberapa peneliti menghilangkan option “Ragu-ragu” dalam instrument penelitian untuk memudahkan peneliti melihat sikap siswa sesungguhnya sesuai angket yang responden isikan.
2.
Skala Guttman
Yaitu skala yang menginginkan tipe
jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah, ya - tidak, pernah - tidak
pernah, positif - negative, tinggi - rendah, baik - buruk, dan seterusnya. Pada
skala Guttman, hanya ada dua interval, yaitu setuju dan tidak setuju.
Skala Guttman dapat dibuat dalam
bentuk pilihan ganda maupun daftar checklist. Untuk jawaban positif seperti
benar, ya, tinggi, baik, dan semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban
negative seperti salah, tidak, rendah, buruk, dan semacamnya diberi skor 0.
3.
Semantik Differensial
Skala diferensial yaitu skala untuk
mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak
dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri
garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Berikut contoh penggunaan skala semantic differential mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah.
Responden yang member penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka 1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negatif.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Berikut contoh penggunaan skala semantic differential mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah.
Responden yang member penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka 1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negatif.
4.
Rating Scale
Data-data skala yang diperoleh
melalui tiga macam skala yang dikemukakan di atas adalah data kualitatif yang
dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data yang diperoleh adalah data
kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah
satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden. Misalnya responden memilih jawaban angka 3, tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama dengan angka 3bagi orang lain yang juga memiliki jawaban angka 3.
Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden. Misalnya responden memilih jawaban angka 3, tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama dengan angka 3bagi orang lain yang juga memiliki jawaban angka 3.
5.
Skala Thurstone
Skala Thurstone adalah skala yang disusun
dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci
skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala
Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan
variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai
relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.
Kalau jawabanyya ss, s, dan ts saja itu masuknya ke rating scale ngga?
BalasHapusmaaf kak ini tidak ada paftar pustakanya ya?
BalasHapusskala likert
HapusTerima kasih .. sangat membantu😊
BalasHapus