A.
Mika
Mika adalah
nama golongan dari mineral-mineral hydrous potassium alumunium silicate yang
bersifat kompleks dan berbeda-beda dalam komposisi kimia dan sifat fisiknya.
Mika dapat terbelah-belah dalam lembaran-lembaran tipis, liat, fleksibel, elastic,
dan sukar terbakar.
Dialam mika
umumnya berbentuk Kristal-kristal kecil,tetapi kadang-kadang ada juga Kristal
mika yang lebar nya 10-20cm ataupun diatas 50cm.
B.
Sifat-Sifat
Mika
Mineral mika
ini memiliki sifat fisik diantaranya :
1. Warna : putih, perak, kuning,
hijau dan coklat
2. Transparansi
kristal : transparan
3. Sistem
kristal : monoklinik
4. Belahan : sempurna dalam satu arah
memproduksi lembaran tipis atau serpih.
5. Pecahan/Fraktur
: tidak mudah diamati karena
belahan tidak merata
6. Kekerasan : 2 - 2,5
7. Berat Jenis : sekitar 2,8 (rata-rata)
8. Karakteristik
lain : lembaran belahan yang
fleksibel dan elastis, yang berarti mereka dapat menjadi bengkok dan akan
melenturkan kembali ke bentuk asli
Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit)
terbentuk pada tahap akhir proses pembentukan magma yang kekentalannya rendah
dan bersifat asam. Kristal mika berukuran lebar dan berlapis, relatif lunak
(kekerasan 2-2,5) transparan dengan warna yang bervariasi. Muscovit ini
berwarna putih, kuning dan coklat yang memiliki sifat fleksibel dan elastis
didapatkan pada batuan beku yang kaya silica dan alumina. Sedangkan plogopit
bersifat transparan dan elastis dengan warna coklat muda atau kekuningan dan
biasa terdapat pada batuan metamorf yang kaya magnesium. Biotit berwarna hitam
hingga hijau gelap, fleksibel, elastis, dan biasa dijumpai pada batuan
pegmatite, lamprophyre, kadang-kadang pada lava batuan metamorf.
C.
Proses
Pembentukan Mika
Mineral
mika ini terbentuk dari pembekuan magma yang mengalami kristalisasi pada suhu
yang intermediet atau 1000o C sehingga tebentuk pada batuan beku,
ketika tekumpul atau terakumulasi setelah menjadi materi sedimen akan berada
pada batuan sedimen, dan pada batuan metamorf dapat ditemukan karena mineral
ini tahan terhadap proses metamorfosanya sehingga dapat ditemukan di batuan
metamorf.
D.
Tempat
Ditemukan Mika
Mika
ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya
1. Aceh,
2. Sumatera Utara
3. Kalimantan Barat
4. Kalimantan Tengah
5. Sulawesi Tengah
6. Irian Jaya
E.
Sistem
Penambangan
Apabila
mineral ini terdapat di permukaan, maka penambangannya dilakukan dengan sistem
tambang terbuka dengan menggunakan peralatan sederhana sehingga tidak melalui
tahapan eksplorasi dan pengerjaannya tidak sistematis. Namun apabila endapan cukup dalam dan tidak teratur dapat membuat
sumuran.
F.
Pengolahan
serta Pemanfaatan
Karena
mika memiliki daya hantar listrik yang lemah, maka mika digunakan atau
dimanfaatkan pada industri mesin, dan industri listrik.
Beberapa
merk pasta gigi menyertakan mika putih serbuk yang berfungsi sebagai sebuah
ampelas (abrasi) yang ringan untuk membantu pemolesan permukaan gigi, serta
menambahkan keindahan bersifat kosmetik ke pasta gigi yang tampak lebih berkilauan.
Gemerlap dari mika digunakan pula dalam riasan, karena membuat kulit tampak
“berseri-seri” dengan jernih atau menolong menyamarkan ketidaksempurnaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar